• Beranda
  • nutrisi
  • Makan Bawang Putih Berlebihan, Apa Dampaknya bagi Tubuh?

Makan Bawang Putih Berlebihan, Apa Dampaknya bagi Tubuh?

Makan Bawang Putih Berlebihan, Apa Dampaknya bagi Tubuh?
Ilustrasi bawang putih. Credits: Freepik

Bagikan :


Bawang putih, selain menjadi bahan penyedap makanan yang populer, juga dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan berkat kandungan allicin yang dimilikinya. Manfaatnya yang beragam menjadikannya lebih dari sekadar bumbu dapur, namun jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh. Apa saja dampaknya? Simak penjelasannya dalam artikel berikut. 

 

Dampak Mengonsumsi Bawang Putih Secara Berlebihan

Bawang putih, atau yang dikenal dengan nama latin Allium sativum, biasanya digunakan sebagai bumbu dapur untuk memberikan rasa lezat pada makanan. Selain itu, bawang putih mengandung senyawa sulfur bernama allicin, yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Allicin dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar kolesterol jahat, melawan infeksi, mempercepat pemulihan, melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, serta berpotensi mengurangi risiko kanker tertentu.

Namun, meskipun banyak manfaatnya, bawang putih tetap harus dikonsumsi dengan bijak. Mengonsumsinya secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang merugikan bagi kesehatan.

Berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat muncul akibat konsumsi bawang putih secara berlebihan:

Bau mulut dan bau badan

Bawang putih mengandung senyawa sulfur yang kuat, yang memberi aroma khas pada bawang putih. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, senyawa ini akan diserap ke dalam aliran darah dan dikeluarkan melalui paru-paru serta keringat. Akibatnya, hal ini dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap dan bau badan yang menyengat.

Gangguan pencernaan

Salah satu dampak utama mengonsumsi bawang putih berlebihan adalah gangguan pencernaan. Bawang putih mengandung senyawa yang dapat merangsang produksi asam lambung, yang bisa menyebabkan iritasi pada lambung.

Orang yang memiliki riwayat maag atau GERD cenderung lebih sensitif terhadap bawang putih dan mungkin mengalami nyeri perut, kembung, serta diare setelah mengonsumsi bawang putih dalam jumlah berlebihan.

Baca Juga: Menyembuhkan Pilek dan Flu Dengan Bawang Putih

Peningkatan risiko perdarahan

Bawang putih memiliki sifat antitrombotik, yang berarti dapat menghambat pembentukan gumpalan darah. Pada beberapa orang, terutama mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah, sedang menjalani operasi, atau memiliki gangguan pembekuan darah, konsumsi bawang putih berlebihan dapat meningkatkan risiko perdarahan.

Interaksi dengan obat-obatan

Bawang putih dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, yang dapat mengurangi efektivitas obat-obatan tersebut. Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan bawang putih antara lain:

  • Obat antiretroviral (HIV)
    Bawang putih dapat mengurangi efektivitas obat HIV yang digunakan untuk menghambat replikasi virus.

  • Obat penurun gula darah
    Bawang putih memiliki efek menurunkan kadar gula darah, yang bisa berbahaya saat dikombinasikan dengan obat diabetes seperti metformin, insulin, atau sulfonilurea.

  • Obat pengencer darah
    Karena bawang putih memiliki efek antikoagulan, mengonsumsinya bersamaan dengan obat pengencer darah seperti warfarin, aspirin, atau heparin dapat meningkatkan risiko perdarahan.

Baca Juga: Manfaat Bawang Bombai bagi Kesehatan Tubuh

 

Tips Aman Mengonsumsi Bawang Putih

Sebenarnya, tidak ada pedoman resmi mengenai jumlah bawang putih yang perlu dikonsumsi agar tetap aman. Namun, 1-2 siung bawang putih per hari dianggap cukup untuk mendapatkan manfaat kesehatan tanpa menimbulkan efek samping yang berlebihan.

Memasak bawang putih juga dapat mengurangi intensitas bau dan mengurangi efek samping, seperti iritasi lambung. Oleh karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi bawang mentah dalam porsi besar.

Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat pengencer darah, obat diabetes, atau obat HIV, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi bawang putih atau suplemennya.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui layanan konsultasi pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 25 Februari 2025 | 12:25

NIH (2025). Garlic. Available from: https://www.nccih.nih.gov/health/garlic 

Rachael Ajmera, MS, RD (2023). Can You Eat Too Much Garlic?. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/too-much-garlic 

WebMD. Garlic - Uses, Side Effects, and More. Available from: https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-300/garlic 

Rachael Ajmera, MS, RD (2023). What Are the Pros and Cons of Eating Raw Garlic?. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/can-you-eat-raw-garlic#can-you-eat-it 

Laura Shane-McWhorter, PharmD (2024). Garlic. Available from: https://www.msdmanuals.com/home/special-subjects/dietary-supplements-and-vitamins/garlic#Evidence_v61151509